Biasakan berpikir, bertindak dan berkata positif. Jangan mudah dikendalikan dan dipengaruhi stimulus lingkungan sekitar.
Berapa kali dalam keseharian anda mendengar kalimat "apa boleh buat, saya tidak bisa melakukannya", "memang bagaimana lagi?" berkali-kali atau bahkan anda sendiri sering mengatakan demikian?
Percayakah anda bahwa sesungguhnya kitalah yang memiliki kendali atas segala sesuatu di dalam hidup kita. Bukan berarti meniadakan kuasa Tuhan, tetapi kita mempunyai inisiatif dan tanggungjawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi. Sikap inilah yang disebut proaktif.
Sebaliknya pada praktek sehari-hari seringkali tindakan, kata-kata dan keputusan yang kita ambil lebih dikendalikan stimulus dari luar, misalnya situasi, kondisi serta pengaruh orang dan lingkungan disekeliling kita. Inilah yang disebut dengan sikap reaktif. Akibatnya kita sering dililit oleh energi negatif yang membuat kita selalu merasa menjadi korban atas ketidakadilan yang sedang terjadi saat ini. Pemikiran yang terlintas selalu saja menyalahkan orang lain, misalnya "seandainya saya mempunyai atasan seperti...", "saya pasti bisa capai target jika saya kondisinya tidak begitu" dan lain sebagainya. Jika anda masih sering berkata demikian, yu kita mulai merubah sikap menjadi proaktif dan meraih sukses yang tak lekang oleh waktu. Caranya?
Pertama, hal paling mendasar untuk melihat seberapa bagus bahasa kita adalah menelaah kembali bahasa yang kita gunakan sebagai komunikasi sehari-hari. umumnya saat mendapati kondisi yang tidak sesuai dengan harapan, kita sering berkata "tidak ada lagi yang bisa saya lakukan". Kata-kata ini seolah memberi stimulus pada hati dan pikiran kita untuk menerima bahwa itulah kenyataannya, bahwa kita tidak bisa merubah apapun.
Coba telaah lebih seksama, dalam setiap masalah anda pasti memiliki alternatif solusi. Pertanyaannya mana yang akan dipilih? jika jawabannya seperti di atas berarti anda memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan keputusan tersebut anda bebankan karena pengaruh dari lingkungan luar. Bandingkan jika anda menjawabnya dengan "mari kita lihat alternatif yang kita miliki".
Inilah yang membuat orang proaktif berbeda dengan orang di sekelilingnya, mereka tidak mau dikendalikan oleh stimulus disekelilingnya. Orang proaktif selalu fokus terhadap stategi yang bisa mereka lakukan untuk memberikan pengaruh terhadap situasi saat ini dan menciptakan perubahan. Mereka merespon stimulus dari luar dengan memberikan kemampuan terbaiknya dan berfikir positif bahwa ini akan memberikan yang terbaik untuknya.
Nah, mari kita bersama mencoba mengembangkan kapasitas proaktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menggapai pekerjaan, menghadapi bos, menghadapi persoalan rumah tangga hingga saat menghadapi macet sekalipun.
Hindari bahasa negatif, berhenti melihat apa kesalahan orang tapi lihat apa yang bisa anda kerjakan. Jangan terlalu memikirkan masalah dan kesulitan yang ditimbulkannya, pikirkan apa yang bisa anda lakukan karena kebahagiaan dan kesuksesan ada ditangan anda!
Sumber: Majalah Inspirasi MCF/MAF edisi maret 2011
07.53 |
Category: |
0
komentar

Comments (0)